
Kalau dengar kata asam lambung, yang sering muncul di pikiran adalah penyakit GERD atau gastroesophageal reflux disease. Padahal, asam lambung itu bukan musuh kita. Justru, tubuh kita butuh asam lambung untuk bisa bekerja secara optimal. Bayangin, kalau nggak cairan asam lambung, makanan yang kita konsumsi nggak bisa dicerna dengan baik, nutrisi jadi susah diserap, dan daya tahan tubuh pun melemah. Nah, kalau begitu kenapa asam lambung bisa dianggap sebagai penyakit? Yuk, kita bahas selengkapnya di sini.
Pengertian Asam Lambung
Dikenal sebagai penyakit asam lambung, sebenarnya pengertian asam lambung itu sendiri adalah cairan asam yang diproduksi lambung untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri jahat yang masuk bersama makanan. Cairan ini memiliki pH sangat rendah, sekitar 1,5 – 3,5 yang artinya sangat asam.
Produksi cairan ini sangat berpengaruh sama apa yang kita makan. Kalau kita makan sesuatu yang memicu produksi asam berlebih, maka cairan asam bisa menyakiti dinding lambung kita. Hal inilah yang buat kita merasakan perut perih atau keluhan asam lambung lainnya.
Kenapa Asam Lambung Dianggap Penyakit?
Jawabannya sederhana, karena produksinya tidak seimbang. Kalau jumlahnya terlalu banyak, cairan asam ini bisa naik ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi terbakar di dada (heartburn). Kondisi inilah yang dikenal sebagai GERD. Di sisi lain, kalau jumlahnya terlalu sedikit juga nggak baik. Makanan jadi sulit dicerna dan tubuh pun kesulitan menyerap nutrisi penting, seperti vitamin B12 dan zat besi. Jadi, selama jumlahnya ‘sesuai kebutuhan’, asam lambung bukanlah musuh kita. Tapi, karena cukup banyak orang Indonesia yang punya masalah asam lambung, istilah asam lambung itu sendiri dekat dengan penyakit.
Fungsi Asam Lambung
Selain untuk mencerna makanan, asam lambung juga punya banyak fungsi lain untuk tubuh sebagai berikut:
- Bantu Mencerna Makanan
Begitu makanan masuk ke lambung, cairan asam akan memecah makanan itu menjadi partikel kecil. Misalnya, daging ayam yang kita makan nggak langsung jadi otot, tapi proteinnya harus diurai dulu menjadi asam amino. Baru bisa diserap oleh usus kita.
- Melawan Bakteri Jahat
Makanan yang kita makan, bisa aja membawa bakteri jahat. Untungnya, pH asam lambung yang rendah bisa membunuh sebagian besar bakteri jahat sebelum masuk ke usus. Sehingga, bisa melindungi tubuh dari infeksi atau penyakit.
- Mendukung Pertumbuhan Bakteri Baik
Meskipun begitu, tidak semua bakteri itu jahat. Pencernaan kita juga membutuhkan bakteri untuk bisa bekerja optimal. Nah, kadar asam lambung yang stabil bisa menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan mikrobiota usus (bakteri baik) kita.
- Menyerap Nutrisi Tertentu
Tubuh kita membutuhkan cairan asam lambung untuk menyerap nutrisi penting, seperti zat besi, kalsium, vitamin B12. Kalau asam lambung kamu terlalu sedikit, tubuh akan kesulitan menyerap nutrisi ini, akibatnya kamu akan mudah lelah, rentan anemia, atau bahkan berisiko terkena osteoporosis.
- Dukung Sistem Imunitas
Tahukah kamu? Sekitar 70% imunitas tubuh kita ada di usus. Artinya, selama asam lambung kamu seimbang, pertumbuhan bakteri baik pun terjaga. Hasilnya? Usus kita tetap sehat, daya tahan tubuh pun jadi lebih kuat.

Faktor yang Memicu Produksi Asam Lambung
Ada beberapa faktor yang menyebabkan produksi asam lambung kita bisa berlebihan, atau bahkan kurang. Berikut beberapa faktornya, antara lain:
- Pola Makan Buruk
Asam lambung erat kaitannya dengan makanan. Kalau pola makan kita berantakan, maka kadar asam lambung pun akan tidak seimbang. Misalnya, sering telat makan, makan terlalu cepat, langsung tidur setelah makan, atau tidak mengunyah makanan dengan baik.
- Konsumsi Makanan Pemicu
Ada beberapa makanan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan pedas, asam, gorengan, soda, kopi, atau minuman berkafein lainnya. Hindari makanan ini, terutama kalau kamu memiliki lambung yang sensitif atau punya riwayat GERD.
- Faktor Stres
Saat kita stres, hormon kortisol akan meningkat yang dapat mengacaukan produksi asam lambung kamu. Makanya, selain makanan, pikiran stres juga dapat menyebabkan asam lambung kamu naik hingga ke kerongkongan.
- Obat-Obatan Tertentu
Beberapa obat-obatan memiliki efek samping yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, seperti pereda nyeri. Tapi ada juga, jenis obat-obatan lain yang menekan produksi asam lambung kamu, seperti PPI.
Cara Menjaga Asam Lambung Tetap Stabil
Nah, ini bagian terpenting! Untuk menjaga kadar asam lambung tetap stabil, kamu bisa melakukan beberapa cara di bawah ini, antara lain:
- Jaga Pola Makan Teratur
Hindari makanan yang dapat memicu asam lambung naik terutama saat perut kosong. Perbanyak makanan berserat untuk menjaga kesehatan pencernaan kamu. Usahakan jangan telat makan, kamu bisa ganjel dengan camilan terlebih dahulu jika memang tidak sempat makan berat.
Baca Juga: 15 Makanan Anti-Asam Lambung yang Bisa Kamu Masukkan ke Menu Harian
- Aktif Berolahraga
Usahakan kamu rutin berolahraga setiap hari. Nggak perlu lama-lama, cukup 30 menit jalan santai, jogging, atau olahraga ringan lainnya. Hal ini untuk mendukung kesehatan pencernaan kamu dan menurunkan hormon stres yang memicu asam lambung kamu naik.
- Pastikan Nutrisi Tercukupi
Selain itu, kamu harus pastikan semua nutrisi tubuh terpenuhi. Untuk menjaga keseimbangan asam lambung, tubuh membutuhkan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat dan serat. Serat dapat menyerap kelebihan cairan asam dan melapisi dinding lambung, sementara protein lebih mudah dicerna. Karbohidrat kompleks juga dapat membantu menenangkan lambung.

Ketiga nutrisi ini bisa kamu dapatkan dari makanan sehari-hari, seperti sayuran, buah-buahan, daging ayam, ikan, gandum, atau kalau mau lebih praktis… minum Hotto aja! Yang memiliki 6 gram serat dan diformulasikan untuk menyerap kelebihan asam lambung dan menjaga kesehatan pencernaan kamu. Dengan pola hidup sehat dan nutrisi yang cukup, asam lambung pun tetap stabil.
Kesimpulan
Jadi, asam lambung bukanlah musuh kita. Justru memiliki peran penting untuk membantu tubuh dapat mencerna makanan, menyerap nutrisi, melawan bakteri jahat, dan menjaga daya tahan tubuh kita. Asam lambung bisa jadi ‘masalah’ ketika jumlahnya nggak seimbang. Misalnya karena makan pedas, produksi asam lambung jadi berlebihan hingga naik ke kerongkongan. Makanya, penting banget buat kita menjaga pola hidup sehat untuk memastikan kesehatan pencernaan kita tetap terjaga.
FAQ
Apa tanda asam lambung saya berlebih?
Biasanya ditandai dengan perut perih, sensasi terbakar di dada, mual, mulut terasa pahit, atau keluhan lainnya yang dikenal sebagai gejala GERD.
Apakah ada makanan yang perlu dihindari?
Semua makanan dan minuman yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih, sebaiknya dihindari. Seperti makanan pedas, asam, berminyak, santan, minuman berkafein, soda, dan alkohol.
Kapan harus ke dokter kalau punya masalah asam lambung?
Saat frekuensi keluhan yang dirasakan semakin sering dan mengganggu aktivitas kamu sehari, hari. Terutama kalau sampai sulit makan, sebaiknya segera periksa ke dokter.
