
Bayangin… kamu baru makan, eh tiba-tiba makanan naik lagi ke mulut. Banyak orang yang bilang hal ini muntah, padahal kondisi ini adalah regurgitasi. Kondisi keduanya sekilas memang terlihat sama, tapi kalau diperhatikan lebih dalam sebenarnya sangat berbeda. Baik dari penyebabnya, proses terjadinya, sampai gejala yang dirasakan.
Mengetahui bedanya regurgitasi dan muntah penting banget, karena keduanya bisa menandakan kondisi kesehatan yang berbeda. Apalagi buat bayi, regurgitasi atau sering disebut gumoh merupakan hal normal, tapi buat orang dewasa bisa jadi tanda masalah di sistem pencernaan. Nah, untuk mengetahui perbedaannya, yuk kita baca selengkapnya di sini!
Apa Itu Regurgitasi?
Regurgitasi adalah ketika makanan atau cairan yang baru aja masuk ke lambung naik lagi ke kerongkongan atau mulut, tanpa ada usaha untuk mengeluarkannya. Berbeda sama muntah, regurgitasi biasanya tidak disertai rasa mual atau kontraksi perut. Makanan yang keluar pun sering kali masih dalam bentuk utuh karena masih belum sempat dicerna oleh lambung.
Regurgitasi bisa terjadi sebagai tanda adanya masalah tertentu, misalnya gangguan otot kerongkongan, asam lambung naik, ataupun sindrom ruminasi. Bukan cuma dialami orang dewasa aja, regurgitasi juga bisa terjadi pada bayi atau dikenal sebagai gumoh. Gumoh ini terjadi karena otot antara kerongkongan dan lambung bayi masih belum berkembang sempurna. Itulah kenapa ada banyak bayi yang sering mengeluarkan susu, beberapa saat setelah minum. Meski terlihat seperti muntah, sebenarnya ini adalah kondisi normal dan akan membaik seiring bertambah usia bayi.

Bedanya Regurgitasi dan Muntah
Meskipun sekilas mirip, regurgitasi dan muntah merupakan dua kondisi yang berbeda. Berikut diantaranya:
- Regurgitasi
Kondisi saat makanan atau cairan naik kembali ke mulut atau kerongkongan tanpa adanya rasa mual atau kontraksi perut. Biasanya makanan itu masih dalam kondisi utuh karena belum sempat dicerna. Kadang bisa terjadi tiba-tiba, bahkan tanpa diikuti gejala lain.
- Muntah
Kondisi saat makanan atau cairan keluar dari lambung ke mulut. Biasanya sebelum muntah, tubuh akan memberi sinyal terlebih dahulu lewat mual atau kontraksi perut yang kuat untuk mengeluarkan isi lambung. Makanan yang keluar pun cenderung hancur karena sudah tercerna sebagian atau seluruhnya oleh asam lambung.
Singkatnya, regurgitasi bisa muncul tiba-tiba tanpa gejala dan bersifat lebih ringan. Sedangkan, muntah lebih kompleks dan hampir selalu diikuti rasa tidak nyaman di perut.
Penyebab Regurgitasi
Penyebab regurgitasi berbeda-beda tergantung usia dan kondisi kesehatan masing-masing. Apalagi regurgitasi bukanlah masalah tunggal dengan satu penyebab aja. Dia bisa muncul karena berbagai faktor, berikut beberapa penyebabnya:
- Belum Berkembang Otot Esofagus
Pada bayi, regurgitasi atau gumoh normal terjadi karena otot sfringter esofagus atau LES belum berkembang sempurna. Tapi seiring bertambahnya usia, otot ini akan semakin kuat dan gumoh pun berkurang, bahkan hilang.
- Asam Lambung Naik atau GERD
Pada orang dewasa, regurgitasi sering terjadi sebagai gejala GERD. GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan rasa panas di dada (heartburn). Kondisi ini dapat memicu regurgitasi karena cairan asam beserta isi lambungnya pun ikut naik ke kerongkongan.
Baca Juga: Menghindari Pantangan Agar Asam Lambung Tidak Naik
- Sindrom Ruminasi
Ini adalah sindrom yang membuat orang mengunyah kembali makanan yang baru saja ia telan. Biasanya makanan kembali ke mulut tanpa rasa mual, lalu dikunyah lagi setelah ditelan. Kondisi ini bisa terjadi secara berulang baik disengaja maupun tidak disengaja. Berbeda sama muntah, makanan yang keluar biasanya tidak terasa asam atau pahit karena belum melalui proses pencernaan sempurna.
- Kelainan Struktur Kerongkongan
Buat seseorang yang memiliki masalah pada otot esofagus bawah atau adanya sumbatan di kerongkongan juga bisa menyebabkan terjadinya regurgitasi. Otot esofagus yang tidak bisa bekerja secara optimal, kondisinya jadi melemah dan dapat membuat isi lambung naik kembali ke kerongkongan dengan mudah.
Cara Mengatasi Regurgitasi
Ada beberapa cara mengatasi regurgitasi, tergantung dari penyebabnya itu sendiri. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi regurgitasi, yaitu:
- Ubah Pola Makan
Biasakan untuk makan dan kunyah secara perlahan. Dianjurkan untuk mengunyah minimal 32 kali sesuai tekstur makanan, hingga menjadi halus. Daripada makan dalam porsi besar, lebih baik porsi kecil tapi sering. Supaya lambung nggak penuh dan mendorong isi lambung naik ke kerongkongan.
Baca Juga: Mengatur Pola Makan yang Sehat dengan Defisit Kalori
- Perbaiki Posisi Tidur
Posisi tidur juga bisa mencegah terjadinya regurgitasi. Kalau kamu memang punya masalah lambung, sebaiknya tinggikan posisi kepala saat tidur agar menjaga isi lambung tetap di bawah. Hindari langsung tidur setelah makan, kasih jeda sekitar 2 – 3 jam sampai makanan benar-benar sudah tercerna dengan baik.
- Hindari Makanan Pemicu
Karena regurgitasi seringkali muncul sebagai gejala GERD, makanya lebih baik kamu hindari semua hal yang dapat memicu asam lambung naik. Contohnya makanan pedas, asam, berlemak, berkafein, dan sebagainya.

Perbanyak makan sayur dan biji-bijian yang tinggi serat untuk menyerap kelebihan asam lambung kamu, seperti Hotto Purto. Minuman multigrain berserat tinggi dari 15 jenis multigrain dan ubi ungu yang diformulasikan khusus untuk menjaga kesehatan lambung kamu. Hotto bisa jadi solusi buat kamu yang nggak sempat makan sayur! Satu sachetnya mengandung 6 gram serat atau setara dengan 2 buah apel. Beli di sini buat kamu yang mau coba!
- Cek ke Dokter
Kalau regurgitasi sering terjadi sampai mengganggu aktivitas sehari-hari kamu, sebaiknya cek ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apalagi kalau sudah disertai gejala tambahan, seperti muntah darah, susah menelan, berat badan turun. Jangan tunggu parah, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Meskipun sekilas terlihat sama, regurgitasi dan muntah sangatlah berbeda. Regurgitasi adalah keluarnya makanan ke mulut tanpa adanya gejala, sedangkan muntah adalah proses keluarganya isi lambung yang didahului mual dan kontraksi perut. Dengan mengetahui perbedaan keduanya, kita jadi bisa mengetahui cara mengatasinya.
Regurgitasi pada orang dewasa bisa jadi sebuah tanda adanya masalah di pencernaan. Kalau ini terjadi berulang, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
